Selasa, 18 Desember 2012

30 Desember 2011

Ternyata ada cerita yg belum gw tulis ketika berada di bromo. Kami menginap di home stay yang super dingin padahal ga pakai AC. Kami bangun pada pkl 02.00 dini hari. Kami semua bangun lalu membereskan semua pakaian ke dalam tas. Pdhl cuma tidur ±5 jam. Jam itu dingin banget, udah gitu gerimis. Bahh makin menggigil. Kami menanti jeap yang akan menjemput kami. Menanti dan menanti. Males banget menanti. Tapi mau gimana lagi, ya kami memang harus menanti, karna kami mau naik ke puncak apa lupa namanya. Kami mau liat matahari terbit. Ehh malah gerimis+mendung, jadinya mataharinya malu. Dan akhirnya jeap datang. Ternyata di dalam jeap ada turis dari jerman. Nahh kami bingung deh mau ngomong apaan. Udah mana kami bahasa inggrisnya asal banget. Dan akhirnya maya yg mulai ngomong sama teman kami itu, namanya Riana. Setelah itu kami ikut nanya2 cuma dikit. Ahahaha. Secara kami ga bawa kamus. Dan kami ga kepikiran bakalan satu jeap sama turis. Akhirnya kami berjalan bersama menuju puncak. Jalanannya becek, udah gitu penuh sama kuda. Banyak yg ga kuat naik, akhirnya pd naik kuda. Ms.Riana cepet banget jalannya, kami jalannya terlalu hati2. Jalannya hati2 atau karna kaki kami yang agak ngota ya? ahahah. Udah gitu dia pake celana hot pant. Salut sama dia, kuat dingin. Mungkin karna dia udah biasa kali ya, secara di negaranya sana suhunya memang sejuk, walaupun di sana katanya panas tetep aja sejuk. Kami berjalan mencari jalan yang tidak begitu becek, jadi kami memilih di tepi jalan yang ada rumputnya atau batu. Lagipula percuma juga jalan di tengah jalan, secara kudanya pada jalan di situ. Udah jalan di pinggir aja kena kudanya. Rada kesel gw sama kudanya. Gw kesenggol sama bokongnya. Ketika berjalan, kami sangat romantis. Kenapa romantis? ahahaha. Karna kami saling bergandengan tangan. Kenapa saling bergandengan tangan? Karna biar ga jatuh. Ternyata kami haus, persediaan minum kami habis. Jadinya kami membeli di puncak. Wahh harganya luar biasa, 600ml = Rp 10.000,- ahahaha. Mungkin karna jauh ya bawanya + pake perjuangan bawa dagangannya itu pedagang. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan kami. Dan akhirnyaaaa kami berada di puncak. WOW! Kami liat gunung semeru (ngences). Liat gunung bromo dkk. Hahhh indahnya... walupun dinginnya ampun karna gerimis. Kami berfoto2. Kami mengajak Riana. Lalu kami tawarkan kepada Riana, mau kami foto dia sendiri atau ga. Kata dia ga perlu, dia hanya mau foto pemandangannya aja. Gileeee... ternyata dia ga narsis. Ahahaha, kami jadi ngetawain diri kami masing2. Setelah puas melihat pemandangan sekitar jam 1/2 7 pagi, kami turun dari puncak. Kami ga sabar mau naik ke gunung bromo. Lalu kami langsung masuk ke dalam jeap. 

Lalu kami diantar oleh pak supir menuju bromo. Kami mengamati yang ada di sekeliling kami. Ketika sampai bromo. Wahhhhhhhh indahnyaaaaaaaaaaaa. Kami ga nyangka bisa sampai sana dengan perjalanan yang amat sangat jauh, melelahkan, tapi menyenangkan, membahagiakan, ah pokonya ga bisa diungkapkan dengan kata2. Kami berjalan menuju puncak bromo. Sambil berjalan, kami berfoto2. Gw dan maya bertahan ga naik kuda. Sardon+ica naik kuda, katanya sayang kalau ke bromo tapi ga naik kuda. Cuaca udah mulai panas, gw buka jaket gw dan pakai kacamata coklat gw, silau cyinnn. Ketika sampai tangga, wahhh......banyak banget anak tangganya. Kami naik tangga, katanya harus diitung anak tangganya. Kami mah boro2 ngitung anak tangga, nafasnya aja udah ga bisa diitung, ahahaha. Setelah sampai puncak bromo, wahhhhhhhhhhhhhh horor. Kenapa horor? Karna pembatas pinggiran kawahnya rusak. Gw ga brani. Gw memilih duduk aja di pinggiran tangga. Gw ga mau ke pinggiran kawah. Setelah puas, kami turun dan mengajak Riana. Lalu kami melihat ada penjual bunga edelweis yang turun dari gunung tapi ga lewat tangga. Dia lewat gunungnya. Gunung bromo itu cuma pasir. Pas gw ngliat itu gw nyeletuk,"Eh bep, yuk lewat situ yuk kaya abang2 itu". Mereka jawab,"Ogah deh gw, ahahaha".

Lalu kami berjalan ke arah Pura. Kami melihat banyak orang ke sana memakai pakaian kebaya seperti adat Bali. Sepertinya mereka mau ibadah. Kami berfoto2 di Pura, tapi tidak masuk sampai dalam. Setelah dari Pura kami kembali masuk ke jeep. Kami buru2 masuk ke jeep karna kami harus sampai stasiun jam 11 siang. Turun dari jeep kami langsung lari ke kamar, lalu membereskan+mengecek takut ada yg ketinggalan. Setelah itu maya nelpon supir travel, ngasih kabar kalo kami sudah siap dijemput. Ga lama mobilnya dateng. Kami ngecek lagi sekitar penginapan takut ada barang yg nyempil ketinggalan. Ternyata ga ada yg ketinggalan, udah komplit. Kami langsung cau. Gw lupa siapa nama supirnya. Di dalam mobil si supir bilang mau jemput istri saya dulu. Lalu mobil berhenti di penginepan yg lain, si supir malah keasikan ngbrl sama yg ada di hotel. Padahal kami udah bilang harus sampai stasiun jam 11 dia malah keasikan ngbrl. Jadinya gw teriakin aja: Mas, ayo berangkat, tar telat. Akhirnya si supir masuk. Dan ternyata dia njemput Riana. Bilangnya jemput istrinya, capeeeedeeeehhhhhh. Selalu ada cerita lucu.


0 komentar:

Posting Komentar